Kenapa Harus Bisnis Minuman?

   Seperti jamur yang tumbuh di musim hujan, banyak nya outlet outlet penjual minuman dari yang kelas emperan sampai sekelas kedai atau cafe, belakangan ini banyak sekali kita temukan dimana mana. Mulai dari pusat kota, mall mall, sampai ke pelosok kampung bahkan daerah pinggiran. Lantas kenapa hal ini bisa terjadi sedemikian rupa? ya, kita akan kembali kepada rumus dasar ilmu ekonomi. Produsen akan meningkat jika demand nya juga tinggi. Lantas, apakah keuntungan dari usaha ini sedemikian dahsyat sehingga banyak yang ingin ikut andil di dalamnya? yuk kita bahas lebih mendalam di blog ini.

  

  Sejatinya, Indonesia berada di dalam iklim tropis. Iklim dimana hanya memiliki 2 musim saja, yakni musim panas dan musim hujan. Dan musim yang cenderung dominan di negara kita adalah, musim panas. Tentu saja ketika cuaca panas, kita akan mencoba melepaskan dahaga dengan seatu yang dingin dan segar. Yakni, minuman dingin. Alasan inilah yang mebuat maraknya penjual minuman dingin di negeri kita.

  Ditambah dengan banyaknya varian dasar pembuatan minuman membuat semakin berkembangnya konsep dalam meracik minuman kekinian yang enak. Karena untuk saat ini, kita sudah tidak lagi dapat mengaggap sepele racikan minuman dari anak anak bangsa. Kreatifitas dalam membuat minuman sudah bisa di sejajarkan dengan pemain pemain luar seperti Starbuck dan lain lain.

  Sebut saja seperti merek Janji Jiwa dengan produk minuman es kopi nya yang sudah merambah seantero Nusantara. Ketika mereka sangat serius membuat sebuah konsep kedai kopi yang out the box, mereka telah berhasil menciptakan algoritma baru di dalam dunia minuman di Indonesia.
Mereka telah berhasil memikat anak anak muda milenial untuk membeli produk mereka sambil santai di kedai mereka. Tentu saja, melihat ramainya peminat, hal ini memicu pemilik modal yang lain untuk ikut meramaikan segmentasi pasar yang sudah mereka buat sebelumnya. Dengan harga yang bisa di katakan tidak murah, tentu saja margin yang mereka dapatkan cukup menggiurkan. Hal ini lah yang membuat mereka cepat tumbuh berkembang.

  Dan hal ini pula lah yang memicu pemain pemain kecil sekelas kaki lima untuk ikut andil mengisi kekosongan segmen yang ada. Dengan harapan mampu memiliki produk semirip mungkin tapi dengan harga semiring mungkin, berharap mampu mendapatkan perhatian dari konsumen yang memiliki uang tanggung tapi ingin mencicipi rasa dengan kualitas mirip mirip sekelas kedai.

  Tentu saja hal ini pula lah yang membuat bisnis minuman di negara kita semakin ramai Dengan berbagai macam varian dan tagline yang unik, serta di dukung kreatifitas masing masing agar mereka tetap survive di tengah maraknya persaingan yang semakin kencang. Karena jika kita kaji, kenapa semua ini bisa terus berlanjut, hal itu dikarena kan keuntungan dari bisnis minuman ini lumayan besar. Tidak kurang dari 30% sampai dengan 90% bahkan jika sudah memiliki harga yang hampir tidak masuk akal seperti 50 ribu per gelas untuk sebuah minuman, itu di perkirakan bisa meraup keuntungan lebih dari 100%. Wow sekali bukan?

  Untuk bahan bahan baku dan bahan bahan pendukungnya pun sekarang sudah banyak kita temukan di toko toko offline maupun online. Dengan harga jual yang bervariasi. Pemicu lain dari fenomena ini adalah kemudahan meng akses informasi tentang cara pembuatan dan cara penyajian yang sangat mudah kita temukan di kanal kanal youtube, semakin membuat orang yang semula tidak tertarik pun menjadi tertarik untuk ikut andil dalam usaha ini.
  Demikianlah beberapa alasan kenapa bisnis minuman di negara kita semakin marak dan semakin bervariasi. Tentu saja kita sangat senang dengan hal ini. Paling tidak untuk menikmati minuman kekinian kita memiliki banyak pilihan. Atau bahkan jika kita memiliki modal, kenapa tidak kita ikut andil juga meramaikan? hal ini sangat positif untuk menopang kegiatan ekonomi di negara kita. Mungkin di lain waktu kita akan membahas tentang bahan baku apa saja dan apa apa saja yang perlu kita perhatikan dalam membuat usaha di bidang ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.


(Pak RT Sugoy)





0 comments